Senin, 07 Juni 2010

Roseola Infantum

Beberapa waktu yang lalu, Densen sempet kena Roseola Infantum. Awalnya demam tinggi, kurang lebih 3 hari. Sempet khawatir, karena setau gue demam itu tanda adanya infeksi, tapi waktu itu gak ada gejala-gejala timbul penyakit lain. Pas hari ketiga, demam turun. Tapi sekujur tubuh keluar ruam merah yang gak biasa. Langsung cari2 informasi di buku pegangan yang ada di rumah, akhirnya ketemu penyakitnya : Roseola Infantum.



Intinya penyakit ini gak berbahaya, dan gak ada obatnya. Penanganan cukup sewaktu anak sedang demam, biar lebih nyaman beristirahat.



—————————————–



DEFINISI
Roseola Infantum adalah suatu penyakit virus menular pada bayi atau anak-anak yang sangat muda, yang menyebabkan ruam dan demam tinggi. Roseola biasanya menyerang anak yang berumur 6 bulan – 3 tahun.


PENYEBAB

Penyebabnya adalah virus herpes tipe 6 dan 7. Virus disebarkan melalui percikan ludah penderita. Masa inkubasi (masa dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 1 minggu.


GEJALA
Demam timbul secara tiba-tiba, mencapai 39,4-40,6° Celsius dan berlangsung selama 3-5 hari. Meskipun demam tinggi, tetapi anak tetap sadar dan aktif. Pada saat suhu tubuh mulai tinggi, 5-10% penderita mengalami kejang demam (kejang akibat demam tinggi).

Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di belakang kepala, leher sebelah samping dan di belakang telinga. Limpa juga agak membesar. Pada hari keempat, demam biasanya mulai turun.

Sekitar 30% anak memiliki ruam (kemerahan di kulit), yang mendatar maupun menonjol, terutama di dada dan perut dan kadang menyebar ke wajah, lengan dan tungkai. Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal dan berlangsung selama beberapa jam sampai 2 hari.

PENANGANAN

Untuk menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen. Kepada anak-anak tidak boleh diberikan aspirin karena bisa menyebabkan sindroma Reye. Sebaiknya anak dikompres dengan menggunakan handuk atau lap yang telah dibasahi dengan air hangat (suam-suam kuku). Jangan menggunakan es batu, air dingin, alkohol maupun kipas angin.

Usahakan agar anak minum banyak air putih atau potongan-potongan es batu, larutan elektrolit atau kaldu. Selama demam, sebaiknya anak menjalani tirah baring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar